Aku , aku tak tau apa harus aku
lakukan, aku hanya ingin ketenangan disaat aku terlelap, biarkan aku terlelap
walaupun hanya sebentar saja. Akupun menyandarkan diri di tempat tidurku sambil
memikirkan bagaimana caranya agar papaku bisa menjadi orang tua yang
kudambakan, pagi tadi aku melakukan aktivitas seperti biasanya yaitu membantu
pekerjaan kedua orang tuaku jaga toko mulai dari matahari terbit hingga
matahari terbenam kembali, aku sangat senang bisa membantu beban kedua orang
tuaku yaitu bangun pagi buat jualan, aku senang berinteraksi dengan para
pembeli , dan aku senang melakukan pekerjaan ini. Aku dilahirkan oleh kedua
orang tua yang luar biasa , sangat luar biasa , aku tidak tau bagaimana
nantinya aku bisa membalas jasa-jasa kedua orang tuaku, tapi aku bersyukur
masih diberi kesempatan buat membantu pekerjaan kedua orang tuaku itu. papa aku
terlahir dari keluarga yang berwatak
keras, disiplin, dan cuek dan mama aku merupakan wanita yang lembut , ceroboh,
dan perasa. Dan aku mungkin telah mewarisi sifat mama aku yang perasa itu tapi
aku keras sama seperti ayahku, penggabungan dua sifat ini sangat membingungkan
aku , ketika melihat papa dan mama aku bertengkar , papa aku selalu menghina
mama aku, dan aku tidak bisa sangat tidak mau lihat mama aku menangis, yaah aku
tau setiap rumah tangga emang selalu ada cobaan dan aku tau tak seorangpun yang
masih hidup di dunia ini yang tidak punya masalah, tapi kadang pula aku
berpihak ke papa kalau mama aku adalah orang ceroboh, dan papa tidak suka
dengan orang yang ceroboh. Perbedaan watak inilaah yang selalu membuat
kekacauan dalam rumah tangga mama dan papa.
aku merasa di setiap malamku tak
pernah tenang, di stiap hariku tak pernah diberi kesempatan buat istirahat walaupun
hanya sebatas duduk, papa yah papa selalu saja marah, marah dan marah , beliau
selalu marah kalau melihat kita bersantai gk kerja , beliau selalu marah ketika
pekerjaan yang disuruhkan oleh beliau tidak sesuai keinginannya, tapi sebenarnya
papalu orangnya baik tapi beliau selalu pakai emosi stiap berucap, dan aku tau
mungkin para tetangga tau sikap papa yang begitu tempramen karena papa selalu
terang2an memarahi anak2nya depan rumah. Tapi dibalik sikap papa yang tempramen
sebenarnya papaku baik banget, hemm
sungguh air matakupun tak dapat kutahan kalau mengingat semua kejadian2 yang dilakukan
oleh papa, papa adalah sosok pemimpn rumah tangga yang begitu bertanggung
jawab, beliau sayang banget sama anak2nya, aku tau papakupun rapuh, Cuma papaku
selalu mau telihat kuat didepan anak2nya. papa , aku sayang bangeet sama kamu. Pa,
papa harus tau sebenarnya aku sedih banget kalau ucapan papa kasar kalau lagi
marah. Aku selalu berdoa dan akan selalu berdoa mudah2an sifat tempramen ayah
aku bisa pudar , bisa hilang dari diri ayahku, agar aku bisa tertidur dengan
damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar